Jumat, 09 November 2012

Bisnis Mutiara sebagai pelengkap kecantikan wanita.


Bisnis Mutiara sebagai pelengkap kecantikan wanita.

Wanita memang tidak terlepas dari yang namanya kecantikan. Mulai dari alat make up, baju, sepatu hingga aksesoris. Wanita dapat dikatakan cenderung lebih konsumtif dibanding pria. Itu semua karena rata rata wanita sangat peduli terhadap penampilannya. Satu aksesoris yang sebenarnya sudah cukup lama ada tetapi baru mulai digaungkan lagi beberapa waku belakangan yaitu aksesoris dari mutiara. Mutiara sendiri berasal dari kerang. Prosesnya yang begitu lama mengajarkan kita untuk lebih menghargai bagaimana suatu proses dapat terjadi hingga akhirnya menciptakan suatu keindahan. Sekilas kita akan mengetahui proses terjadinya mutiara

Mutiara, sebenarnya terjadi dari sebutir pasir yang memasuki tubuh seekor tiram atau kerang di dasar lautan. Karena pasir itu menimbulkan rasa sakit yang amat sangat, kerang itu berusaha mengusirnya. Ia menggunakan getah di perutnya untuk membalut pasir yang melukainya. Proses itu bisa berlangsung bertahun-tahun sampai akhirnya terbentuklah sebuah mutiara yang cantik dan berharga!

Nah, jika sebutir pasir masuk ke dalam tubuh tiram, mantel (salah satu organ tiram) akan mulai melapisi pasir itu dengan "nacre" pelindung ke sekelilingnya. Jika pasir tersebut dapat dilapisi secara menyeluruh oleh mantel, terbentuklah mutiara yang indah.

Bentuk mutiara
Mutiara memiliki bentuk beragam. Ada yang bulat, bulat telur, sampai menyerupai kancing baju.
Bentuk lainnya yang tampak unik adalah mutiara yang berbentuk air mata, baroque, gotri, tiga perempat, mutiara biji, mutiara debu, dan mutiara blister.
Baroque adalah sebutan untuk seluruh mutiara yang bentuknya tidak biasa.
Gotri bentuknya hampir sama dengan baroque, bedanya kilauannya hanya sedikit.
Bentuk tiga perempat yaitu tiga-perempat bulan dengan satu bidang datar.
Mutiara biji bentuknya tidak simetris dan sangat kecil.
Mutiara debu terlalu kecil untuk digunakan sebagai batu permata.
Mutiara blister adalah bentuk mutiara yang menempel di cangkang.

Warna mutiara
Mutiara kaya akan warna. Meski demikian, pada dasarnya warna mutiara terbagi atas tiga jenis, yaitu putih, hitam, dan berwarna. Yang termasuk warna putih adalah krem, merah muda, dan kuning merah.
Sedangkan yang berwarna, antara lain mutiara-mutiara yang berwarna merah, kuning, pelangi, violet, biru abu-abu dan perak, biru tua, hijau biru, dan hijau dengan kilau metalik.

Kepada mutiara yang memiliki warna "Three in One", yaitu paduan warna krem, merah bunga mawar dan biru atau hijau, ia akan diberi julukan... Mutiara yang Terindah !!

Pernah dalam suatu acara disebutkan bahwa hidup itu pilihan sama halnya dengan kerang pilih hidup tanpa sakit tapi jadinya hanya menjadi kerang biasa yang untuk dimakan atau menjadi kerang yang harus kemasukan debu dan menahan sakit tapi akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang indah dan mempunyai nilai jual tinggi. Itulah sekilas tentang mutiara. Dilihat dari perilaku konsumen terutama bagi para wanita, penampilan sepertinya sudah menjadi suatu hal yang utama. Untuk itu bisnis mutiara dirasa mempunyai peluang. Seperti yang sedang saya dan teman teman saya lakukan saat ini. Ada macam jenis dan keunikan yang ditawarkan dengan bahan mutiara. Ada cincin, gelang, kalung, bros. Mutiara ini berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB), artinya merupakan asli buatan Indonesia. Banyak variasi harga yang ditawarkan mulai dari 80.000-250.000. Harga sesuai dengan proses yang harus dilakukan untuk menghasilkan mutiara cantik. Berikut adalah contoh contoh mutiara yang kami jual. 

 










Cantik cantik bukan? Jadi, menyukai mutiara sama dengan menghargai proses dan juga mencintai hasil karya dari Indonesia, selain itu juga dapt dijadikan hadiah tanda kasih untuk orang orang terdekat kita :)


Pengaruh Kelas Sosial dan Status Sosial terhadap Pembelian dan Konsumsi


Pengaruh Kelas Sosial dan Status Sosial Terhadap Pembelian dan Konsumsi.

Perkembangan zaman ternyata juga mempengaruhi dalam pola kehidupan dan interaksi sosial kita. Termasuk pengaruh kelas sosial dan status sosial terhadap pembelian dan konsumsi.
Kelas Sosial
Kelas sosial sendiri adalah pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Status Sosial
Lalu apakah itu status sosial? Menurut Ralph Linton Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya. Pada zaman dulu memang kelas sosial atau yang lebih dikenal dengan kasta sudah ada, contohnya seperti
·         Brahmana (pendeta)
·         Kesatria (prajurit dan pemerintah)
·         Waisya (Pedagang)
·         Sudra (Pelayan)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN KELAS SOSIAL
Menurut Engel, Blackwell dan miniard (1995) mengemukakan pendapat Gilbert dan Kahl yang menyebutkan bahwa ada sembilan variabel yang menentukan status atau kelas sosial seseorang, kesembilan variabel tersebut digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu sebagai berikut :

·         Variabel Ekonomi
a)    Status pekerjaan
b)    Pendapatan
c)    Harta benda
·         Variabel Interaksi
a)    Prestis individu
b)    Asosiasi
c)    Sosialisasi
·         Variabel Politik
a)    Kekuasaan
b)    Kesadaran kelas
c)    Mobilitas
Kelas sosial dan status sosial ada yang memang sudah terbentuk ada juga yang memang karena faktor lingkungan. Lantas apakah pengaruh kelas sosial dan status sosial terhadap pembelian dan konsumsi? Tak dapat dipungkiri jika kelas sosial dan status juga mempengaruhi dalam hal pembelian dan konsumsi. Kita ambil contoh misalnya orang yang dapat dikatakan mempunyai status sosial yang tinggi di lingkungannya, mereka akan cenderung membeli barang barang yang mahal. Lokasi pembelian pun akan lebih selektif misalnya ditempat tempat mewah. Karena sebagian dari mereka cenderung berfikir apa yang mereka konsumsi dan mereka beli merupakan cerminan kehidupan mereka.

 
    









Kita bandingkan dengan mereka yang mempunyai status sosial yang rendah dilingkungan. Mereka akan cenderung membeli dan mengkonsumsi sesuai dengan kondisi mereka tanpa harus memikirkan apakah yang mereka beli merupakan merek ternama atau bukan. Kelas sosial dan status sosial juga dijadikan sebagai bagian dari pangsa pasar. Beberapa produk memang mencari pangsa pasar atau segmentasi pasar sesuai dengan kelas sosial karena barang yang mereka jual juga tergantung dari kemampuan konsumen untuk membayar




.





Sumber:
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/197802082006042-ANASTASIA_WULANDARI/Sesi_3_FAKTOR-FAKTOR_YG_MEMPENGARUHI_PERILAKU_MEMBELI.pdf

Proses Pengambilan Keputusan oleh Konsumen


Proses Pengambilan Keputusan oleh Konsumen

Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000 :437) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”. Jadi, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.
Menurut Paul Peter dan Jerry Olson (1999:162), “Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya”.
Proses Keputusan pembelian ada lima tahap yaitu
·         Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai saat konsumen menyadari adanya suatu kebutuhan. Kebutuhan dapat muncul dan dirasakan karena pengaruh stimuli internal contohnya lapar dan haus atau dapat juga dipicu karena stimuli eksternal contohnya saat melihat iklan ditelevisi.
·         Pencarian Informasi
Di tahap kedua ini apabila pembeli sudah merasakan adanya kebutuhan, mereka akan memcari Informasi yang lebih banyak lagi tentang produk yang akan di beli. Contohnya seperti kualitas, harga dan sebagainya. Sumber Informasi juga penting untuk diperhatikan. Sumber sumber informasi konsumen terdiri dari :
Sumber pribadi           : Keluarga, teman, tetangga, kenalan.
Sumber komersial      : Iklan, kemasan, pajangan
Sumber publik             : Media Massa, Organisasi rating konsumen
Sumber Pengalaman  : Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.
·         Evaluasi alternative
Pada tahap ini konsumen memproses informasi yang mereka terima mengenai merek dan membuat pertimbangan akhir. Kita bisa melihat bahwa konsumen berusaha memuaaskan kebutuhan. Konsumen tersebut mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan berbeda beda dalam memberikan manfaat yang dicari dan memuaaskan kebutuhan tersebut. Mereka akan memberikan perhatian pada atribut yang bisa memberikan manfaat yang dicari.

·         Keputusan pembelian
Pada tahap ini ada dua faktor yang berintervensi di antara minat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor yang pertama adalah sikap orang lain misalnya ada pembeli yang sudah tertarik dengan produk C tapi karena kolega dekat sangat merekomendasikan produk A maka probabilitas pembelian terhadap produk C akan berkurang. Faktor yang kedua adalah faktor situasional yang tidak diantisipasi. Konsumen membentuk minat pembelian atas faktor faktor seperti pendapatan, harga dan manfaat. Misalnya suatu ketika si konsumen terkena kecelakaan maka konsumen tersebut akan lebih memilih untuk membeli kebutuhan yang mendesak terlebih dulu.

·         Perilaku Purnabeli
Setelah membeli produk, konsumen akan merasakan tingkat kepuasan atau ketidak puasan tertentu. Konsumen juga akan melakukan kegiatan purnabeli dengan menggunakan produk tersebut. Konsumen membentuk harapan atas dasar pesan pesan yang diterima penjual, teman atau sumber informasi lainnya. Mereka akan merasa puas apabila harapan mereka terhadap produk atau jasa terpenuhi atau bahkan melebihi dari apa yang mereka harapkan. Dan ketidakpuasan terjadi apabila harapan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka dapatkan. Puas atau tidak puasnya konsumen mereka akan melakukan hal yang berbeda. Untuk yang tidak puas mungkin akan meninggalkan produk tersebut. Sedangkan yang puas akan menyampaikan hal hal yang baik.


Manajemen Pemasaran Perspektif Asia buku 1 oleh Philip Kotler, swee hoon ang, siew meng leong, chin tiong tan.

Kamis, 08 November 2012

Pembelian

Pembelian
Pembelian merupakan salah satu bagian dari transaksi ekonomi. Menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323) Pembelian adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa. Pembelian dapat juga dikatakan sebagai pengadaan barang. Pembelian mempunyai dua maksud yaitu dapat untuk dikonsumsi sendiri atau pembelian dilakukan untuk dilakukan penjualan kembali. Dalam proses pembelian untuk konsumsi pribadi terdapat beberapa pihak yang terlibat yaitu:
·         Produsen sebagai pembuat barang
·         Distributor sebagai penyalur
·         Konsumen sebagai pembeli (tujuan akhir)
Ketiganya saling berhubungan satu sama lain sehingga bisa terjadi pembelian atau jual beli. Sekarang jika kita melihat pembelian dalam hal untuk perusahaan atau untuk berbisnis. 
Tujuan Pembelian
Tujuan utama proses pembelian menurut Nugroho Widjajanto adalah menyediakan sumber daya yang diperlukan organisasi perusahaan dengan cara yang efisien dan efektif. Tujuan tersebut dapat dirinci lebih lanjut menjadi sebagai berikut.
a. Melaksanakan pembelian dari rekanan yang handal.
b. Membeli barang dengan kualitas yang baik sesuai dengan yang diinginkan.
c. Memperoleh barang dengan harga yang pantas.
d. Hanya membeli barang yang disetujui (authorized) dan sesuai dengan tujuan perusahaan.
e. Mengelola barang secara sehat sehingga selalu tersedia manakala dibutuhkan perusahaan.
f. Hanya menerima barang yang sudah dipesan , dan harus menerima semua barang yang    dipesan.
g. Menerapkan pengendalian barang yang disimpan dan diterima secara sehat untuk menghindari berbagai kemungkinan yang merugikan.

Fungsi Yang Terkait Pembelian
Adapun fungsi yang terkait pembelian menurut Mulyadi (2001:299), adalah sebagai berikut : 

1. Fungsi Gudang
Fungsi gudang dalam sistem informasi pembelian bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada digudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. 

2. Fungsi Pembelian
Bertanggungjawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.

3. Fungsi Penerimaan
Bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. 

4. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatatan utang dan fungsi pencatatan persediaan.
Dalam melakukan pembelian ada banyak cara transaksi yang dapat dilakukan diantaranya:
1.    Pembelian secara kontan, yaitu pembelian yang dilaksanakan secara cash and carry, kebiasaan yang umum dimasa sekarang yaitu jangka waktu satu bulan pun dianggap kontan.

2.    Pembelian secara kredit, yaitu pembelian yang mendapat fasilitas pembayaran lebih dari satu bulan.

3.    Pembelian secara tender, yaitu pembelian yang dilaksanakan apabila menyangkut nilai cukup besar.

4.    Pembelian dengan cara impor, yaitu pembelian yang menggunakan prosedur impor dengan memanfaatkan letter of credit (L/C).

5.    Pembelian secara komisi, yaitu pembelian barang yang bersifat titipan, atas barang-barang yang terjualah yang kemudian dibayar.

6.    Pembelian dipasar berjangka/ future trading, yaitu pembelian atas barang-barang yang memiliki standar kualitas yagn ditawarkan dipasar berjangka, selain kuallitas telah terjamin juga dapat menutup kemungkinan kerugian karena adanya kenaikan harga.

7.    Pembelian secara cicilan pada sewa guna usaha (Leasing), yaitu suatu cara pembelian dimana harga atas barang dibayar secara mencicil setelah diperhitungkan bunga bank.
Bentuk lain adalah beli sewa yaitu pembayaran berupa sewa atas barang tersebut dianggap angsuran barang

8.    Pembelian secara kontrak, yaitu suatu pembelian dengan menggunakan prosedur kontrak yang memuat hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak. Biasanya pembelian secara kontrak dilaksanakan apabila terjadi penjualan secara kontrak pula.

9.    Pembelian melalui perantara (komisioner, makelar), yaitu suatu jenis pembelian yang menggunakan jasa komisioner atau makelar sebagai perantara dalam pembelian dan untuk jasa yang mereka berikan,mereka menerima komisi atau provisi.

10.  Pembelian secara remburs, lebih bersifat cara pembayaran, yaitu pembayaran dilakukan kepada pembawa atau yang mengangkut barang.