Rabu, 14 Mei 2014

Gayatri Wailissa, Inspirator Muda di Bidang Bahasa Asing

Rasanya mempelajari dan lancar berbahasa asing dirasa cukup sulit untuk beberapa orang. Walaupun sudah belajar di sekolah bahkan mengikuti kursus tapi seperti hanya selintas saja hinggap di kepala. Mungkin kita bisa mengambil contoh dari seorang gadis remaja berusia 16 tahun bernama Gayatri Wailisa. Dia adalah putri pasangan Deddy Darwis Wailissa dan Nurul Idawaty. Ayahnya bekerja sebagai seorang pengrajin kaligrafi. Lahir dan besar di keluarga yang sederhana tak membuat ia rendah diri. Diusianya yang berumur 16 tahun gadis yang berasal dari Ambon, Maluku ini sudah menguasai 11 bahasa asing. Sembilan diantaranya sudah sangat dikuasai baik secara lisan maupun tulisan seperti Inggris, Jerman, Arab, Prancis, Belanda,  Itali, Mandarin, Jepang, dan Spanyol. Saat ini ia juga tengah mempelajari bahasa Korea, Rusia, dan India. Wow! Luar biasa ya.  Bagaimana bisa lancar dalam berbagai bahasa secara otodidak? Ternyata semua berawal dari hal terkecil yang biasa kita lakukan. Contohnya seperti menonton film asing, mendengarkan lagu asing dan sebagainya. Tapi rasanya hal itu tidak cukup mempuni untuk bisa menguasai berbagai bahasa asing secara lancar. Satu hal yang dapat dipelajari dari sosok Gayatri Wailissa ini adalah ia mempunyai keingintahuan yang tinggi. Sehingga setelah menonton film ataupun mendengarkan lagu ia mencari tahu arti melalui kamus serta menghafali kosakatanya dan bagaimana cara pengucapan yang benar dipelajarinya melalui film dan lagu yang didengar. Telah banyak prestasi yang diukir Gayatri karena kemahirannya dalam berbagai bahasa asing. Pada kesempatan beberapa waktu yang lalu ia dikirim sebagai delegasi tunggal Republik Indonesia dalam Konfresi ASEAN Convention on The Right of the Child (CRC) di Thailand. Dan ia juga dipercaya  menjadi Duta Anak ASEAN periode September 2012- September 2013. Atas prestasinya tersebut ia juga mendapatkan gelar Doktor. Luar Biasa! Semoga menginspirasi kita semua sebagai kaum muda untuk terus berprestasi.
Sumber:

http://regional.kompas.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar