Proses
Pengambilan Keputusan oleh Konsumen
Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000
:437) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”. Jadi,
keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu
dari beberapa alternatif pilihan yang ada.
Menurut Paul Peter dan Jerry Olson
(1999:162), “Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif dan memilih salah satu diantaranya”.
Proses
Keputusan pembelian ada lima tahap yaitu
·
Pengenalan
Kebutuhan
Proses pembelian dimulai saat konsumen menyadari adanya suatu kebutuhan.
Kebutuhan dapat muncul dan dirasakan karena pengaruh stimuli internal contohnya
lapar dan haus atau dapat juga dipicu karena stimuli eksternal contohnya saat
melihat iklan ditelevisi.
·
Pencarian
Informasi
Di tahap kedua ini apabila pembeli sudah merasakan adanya kebutuhan, mereka
akan memcari Informasi yang lebih banyak lagi tentang produk yang akan di beli.
Contohnya seperti kualitas, harga dan sebagainya. Sumber Informasi juga penting
untuk diperhatikan. Sumber sumber informasi konsumen terdiri dari :
Sumber pribadi : Keluarga,
teman, tetangga, kenalan.
Sumber komersial : Iklan,
kemasan, pajangan
Sumber publik : Media
Massa, Organisasi rating konsumen
Sumber Pengalaman : Penanganan,
pemeriksaan, penggunaan produk.
·
Evaluasi
alternative
Pada tahap ini
konsumen memproses informasi yang mereka terima mengenai merek dan membuat
pertimbangan akhir. Kita bisa melihat bahwa konsumen berusaha memuaaskan
kebutuhan. Konsumen tersebut mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
Konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan
berbeda beda dalam memberikan manfaat yang dicari dan memuaaskan kebutuhan
tersebut. Mereka akan memberikan perhatian pada atribut yang bisa memberikan
manfaat yang dicari.
·
Keputusan
pembelian
Pada tahap ini
ada dua faktor yang berintervensi di antara minat pembelian dan keputusan
pembelian. Faktor yang pertama adalah sikap orang lain misalnya ada pembeli
yang sudah tertarik dengan produk C tapi karena kolega dekat sangat
merekomendasikan produk A maka probabilitas pembelian terhadap produk C akan
berkurang. Faktor yang kedua adalah faktor situasional yang tidak diantisipasi.
Konsumen membentuk minat pembelian atas faktor faktor seperti pendapatan, harga
dan manfaat. Misalnya suatu ketika si konsumen terkena kecelakaan maka konsumen
tersebut akan lebih memilih untuk membeli kebutuhan yang mendesak terlebih
dulu.
·
Perilaku
Purnabeli
Setelah membeli
produk, konsumen akan merasakan tingkat kepuasan atau ketidak puasan tertentu.
Konsumen juga akan melakukan kegiatan purnabeli dengan menggunakan produk
tersebut. Konsumen membentuk harapan atas dasar pesan pesan yang diterima
penjual, teman atau sumber informasi lainnya. Mereka akan merasa puas apabila
harapan mereka terhadap produk atau jasa terpenuhi atau bahkan melebihi dari
apa yang mereka harapkan. Dan ketidakpuasan terjadi apabila harapan mereka
tidak sesuai dengan apa yang mereka dapatkan. Puas atau tidak puasnya konsumen
mereka akan melakukan hal yang berbeda. Untuk yang tidak puas mungkin akan
meninggalkan produk tersebut. Sedangkan yang puas akan menyampaikan hal hal
yang baik.
Manajemen Pemasaran Perspektif Asia buku 1 oleh Philip
Kotler, swee hoon ang, siew meng leong, chin tiong tan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar