Metode Ilmiah
Metode
Ilmiah adalah proses keilmuan
untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti
fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis
dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat
berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen.
Jika suatu hipotesis
lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Ada
dua ilmiah yang memberikan pendapatnya mengenai pengertian dari metode ilmiah. Metode
Ilmiah menurut Almadk (1939) secara garis besar dapat dikatakan yaitu suatu cara bagaimana prinsip prinsip
terhadap suatu penemuan, pengesahan, dan penjelasan dapat diterapkan. Sedangkan
Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu
untuk memperoleh sesuatu interelasi.
Karakteristik
Metode
ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam
proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan
yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat
melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan
yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran
dan/atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu
tempat yang terkontrol, seperti laboratorium,
atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi
seperti bintang
atau populasi manusia. Proses pengukuran sering
memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer,
spektroskop, atau voltmeter,
dan kemajuan suatu bidang ilmu
biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran
secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam
bentuk grafik,
atau dipetakan,
dan diproses dengan perhitungan statistika
seperti korelasi
dan regresi.
Pengukuran dalam karya ilmiah biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian
hasil pengukuran tersebut. Ketidakpastian tersebut sering diestimasikan dengan
melakukan pengukuran berulang atas kuantitas yang diukur. Supaya suatu metode
yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut
harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
·
Berdasarkan Fakta
Keterangan-keterangan
yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang
dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau
pembuktian didasar-kan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau
kegiatan sejenis.
·
Bebas dari Prasangka
Metode ilmiah
harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan
subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang
lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
·
Menggunakan Prinsip Analisa
Dalam memahami
serta member! arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip
analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan
menggunakan analisa yang logis, Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan
sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian
harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.
·
Menggunakan Hipotesa
Dalam metode
ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan
analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memadu jalan
pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh
akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam
menuntun jalan pikiran peneliti.
·
Menggunakan Ukuran Obyektif
Kerja
penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran
tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani.
Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan
pikiran yang waras.
·
Menggunakan Teknik Kuantifikasi
Dalam
memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk
artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton,
mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi
ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang
rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan
ukuran nominal, ranking dan rating
Langkah-langkah
1. Memilih dan mendefinisikan masalah.
2. Survei terhadap data yang tersedia.
3. Memformulasikan hipotesa.
4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa.
5. Mengumpulkan data primair.
6. Mengolah, menganalisa serla membuat interpretasi.
7. Membual generalisasi dan kesimpulan.
8. Membuat Laporan
1. Memilih dan mendefinisikan masalah.
2. Survei terhadap data yang tersedia.
3. Memformulasikan hipotesa.
4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa.
5. Mengumpulkan data primair.
6. Mengolah, menganalisa serla membuat interpretasi.
7. Membual generalisasi dan kesimpulan.
8. Membuat Laporan
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar