Kata Karya tulis dibagi menjadi dua kata yakni kata “karya” dan kata “tulis”. Arti Kata “karya” kalau dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
mengandung arti pekerjaan, bisa juga hasil perbuatan, atau ciptaan. Kemudian, kata
“tulis” kalau dalam KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, tidak
didefinisikan secara tunggal karena kata “tulis” tidak termasuk kata benda. Maka, KBBI memberikan sebuah penjelasan untuk pengertian kata “tulis” ini dengan memberikan tambahan imbuhan atau awalan untuk
memperjelas kata “tulis” tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian
karya tulis adalah semua bentuk yang merupakan hasil olah pikir setiap manusia
yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
Macam-macam karya tulis:
·
Karya Tulis Ilmiah
Karangan ilmiah adalah
biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain
laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang
pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data,
simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut
dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya. Contoh karya tulis ilmiah yang biasa kita temui adalah skripsi
atau tugas akhir yang biasanya dikerjakan para mahasiswa.
·
Karya Tulis Semi Ilmiah (Populer)
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta
dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal,
kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan
kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan
fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi
tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering
dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan
dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
·
Karya Tulis Non-Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif,
tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular
atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Contoh karya tulis non-ilmiah
seperti dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
§
Ditulis berdasarkan
fakta pribadi
§
Fakta yang disimpulkan
subyektif
§
Gaya bahasa konotatif
dan popular
§
Tidak memuat hipotesis
§
Penyajian dibarengi
dengan sejarah
§
Bersifat imajinatif
§
Situasi didramatisir
§
Bersifat persuasive
§
Tanpa dukungan bukti.
Perbedaan Karya Ilmiah dengan Non-Ilmiah
§
Karya ilmiah harus
merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual
objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
§
Karya ilmiah bersifat
metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui
proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
§
Dalam pembahasannya,
tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis
dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah
yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang
telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk
semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara
karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193)
menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah,
ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi
karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di
bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis
tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih
mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus.
Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati
kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis,
sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi
bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu
terdapat pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan
ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong
dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang
tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai,
resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat,
cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik
dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan
nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.
Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer,
walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Perbedaan Karya Ilmiah dengan Semi
ilmiah
“Kecermatan dalam berbahasa mencerminkan
ketelitian dalam berpikir” adalah slogan yang harus dipahami dan diterapkan
oleh seorang penulis. Melalui kecermatan bahasa gagasan atau ide-ide kita akan
tersampaikan. Oleh karena itu, penguasaan bahasa amat diperlukan ketika Anda menulis.
Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi.
Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang
Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraph,
menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita,
memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan makna
denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan
mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah. Terdapat tiga bagian dalam
konvensi penulisan karangan ilmiah, yaitu bagian awal karangan (preliminaries),
bagian isi (main body), dan bagian akhir karangan (reference matter).
Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa
dalam karangan semiilmiah/ilmiah popular dan nonilmiah melonggarkan aturan,
seperti menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan figurative,
menggunakan istilah-istilah yang umum atau popular yang dipahami oleh semua
kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada karya
sastra.
Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah yang
harus dimiliki seorang ilmuan ada beberapa pendapat seperti harus memiliki rasa
ingin tahu, bersifat obyektif, bersifat kritis, sikap ingin menemukan,
mempunyai sikap menghargai karya orang lain, tekun, dan terbuka. Abbas Hamami M. mengemukakan
pendapatnya mengenai sikap ilmiah apa saja yang harus dimiliki seorang ilmuan
seperti :
- Tidak ada rasa pamrih (disinterstedness), artinya suatu sikap yang diarahkan untuk mencapai pengetahuan ilmiah yang obyektif dengan menghilangkan pamrih atau kesenangan pribadi.
- Bersikap selektif, yaitu suatu sikap yang tujuannya agar para ilmuwan mampu mengadakan pemilihan terhadap pelbagai hal yang dihadapi. Misalnya hipotesis yang beragam, metodologi yang masing-masing menunjukkan kekuatannya masing-masing, atau , cara penyimpulan yang satu cukup berbeda walaupun masing-masing menunjukkan akurasinya.
- Adanya rasa percaya yang layak baik terhadap kenyataan maupun terhadap alat-alat indera serta budi (mind).
- Adanya sikap yang berdasar pada suatu kepercayaan (belief) dan dengan merasa pasti (conviction) bahwa setiap pendapat atau teori yang terdahulu telah mencapai kepastian.
- Adanya suatu kegiatan rutin bahwa seorang ilmuwan harus selalu tidak puas terhadap penelitian yang telah dilakukan, sehingga selalu ada dorongan untuk riset, dan riset sebagai aktivitas yang menonjol dalam hidupnya.
- Seorang ilmuwan harus memiliki sikap etis (akhlak) yang selalu berkehendak untuk mengembangkan ilmu untuk kemajuan ilmu dan untuk kebahagiaan manusia, lebih khusus untuk pembangunan bangsa dan negara.
Sumber:
http://beritaartikelterbaru.blogspot.com/2011/06/karya-tulis-dan-arti-definisi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar