Sabtu, 07 Desember 2013

Kasus Etika Bisnis Di Bidang Pendidikan



Buku adalah jendela dunia. Itulah salah satu pepatah yang sering kita dengar. Buku biasanya diproduksi oleh penerbit. Baru baru ini sering terjadi adanya “pelajaran” yang tidak pantas untuk anak anak. Seperti yang terjadi di beberapa daerah baru baru ini dimana bisa beredar LKS atau lembar kerja siswa yang tidak sesuai untuk anak anak pelajar. Dalam hal ini ada kesalahan pada proses produksi dimana bisa terdapat pelajaran yang tidak layak diberikan pada siswa. Beberapa contih diantaranya adalah kasus yang terjadi pada CV Binar (nama samaran) yaitu LKS terbitannya terdapat foto bintang porno Jepang Miyabi walaupun tidak dalam pose terbuka namun adanya foto atau gambar bintang film asal Jepang tersebut dapat memperkenalkan sosok tersebut terhadap anak-anak. Ironisnya sang penulis tidak mengetahui bahwa yang ada dalam lembar LKS tersebut adalah bintang film porno asal Jepang. Bagaimana bisa seorang penulis tidak mengetahui apa yang ia kerjakan dan menyuguhkan pekerjaannya tanpa ada tanggung jawab bahwa LKS tersebut memang layak untuk dipelajari. Ada lagi kasus dimana terdapat sebuah cerita mengenai istri simpanan di sebuah lembar kerja siswa. Hal ini menambahkan bukti bahwa pihak pihak yang seharusnya bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak tidak bekerja secara maksimal terbukti dari banyaknya kasus yang beretika di dunia pendidikan.
Ketua YLKI, Sudaryatmo, menjelaskan peluang tersebut terbuka jika bahan ajar itu ternyata lepas dari persetujuan dewan sekolah.
"Bisa jadi adanya konspirasi antara sekolah dengan penerbit jika tidak disetujui," ungkap Sudaryatmo saat dihubungi,  Lazimnya, tutur Sudaryatmo, semua materi bahan ajar harus mendapat penyaringan lewat persetujuan dari dewan sekolah. Untuk itu, jika tidak lolos persetujuan tetapi bahan ajar tersebut masih bisa disalurkan, maka indikasi tersebut bisa terjadi. Sebuah buku yang merupakan sumber Ilmu Pengetahuan justru menyelipkan hal hal yang tidak seharusnya diketahui oleh anak-anak. Padahal pemilihan LKS biasanya ditentukan dengan kerja sama pihak sekolah dan penerbit, seharusnya dapat ditinjau lebih dahulu bagaimana kualitas dari LKS tersebut sehingga bisa memberikan informasi dan pengetahuan bagi anak-anak tidak hanya mementingkan keuntungan satu atau beberapa pihak. Masa depan pendidikan anak anak Indonesia harus mendapat dukungan dari berbagai pihak agar pendidikan anak-anak Indonesia menjadi lebih maju. Termasuk para penerbit dan penulis buku serta pihak sekolah dan orang tua dimana mereka punya tanggung jawab yang lebih terhadap pendidikan anak-anak Indonesia dengan memberikan pendidikan yang terbaik.
Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar