Iklan
adalah salah satu media yang dilakukan untuk melakukan pemasaran. Media ini
dilakukan secara satu arah dengan audio dan visual. Media ini banyak diminati
karena bisa dikatakan mempunyai pengaruh paling besar dalam menarik minat konsumen
untuk membeli suatu produk. Tapi karena adanya efek audio visual itulah
terkadang sering disalah gunakan oleh pihak pihak tertentu agar iklan tersebut
akan lebih mendapat perhatian. Nikio (nama disamarkan) adalah salah satu
perusahaan handphone yang besar. Perusahaan ini sudah mendunia dan mendapat
apresiasi yang cukup besar dari masyarakat dunia karena produk produk handphone
yang diluncurkannya yang berkualitas. .Namun beberapa waktu lalu sebuah
perusahaan handphone besar yaitu Nikio (nama disamarkan) melakukan sebuah
pelanggaran pada iklan. Pada
saat peluncuran Lumpia 920, Nikio memamerkan beberapa foto yang diambil dengan
memanfaatkan fitur Optical Image Stabilization (OIS). OIS merupakan
sebuah fitur yang digunakan untuk mengurangi blur karena diakibatkan oleh
banyaknya getaran pada saat mengambil gambar. Alih-alih memakai kamera 8MP yang
dilengkapi dengan teknologi PureView milik Lumpia 920, Nikio dicurigai memakai
kamera DSLR.Tuduhan kebohongan tersebut muncul di sebuah blog bernama Sefsar.
Blog tersebut diasuh oleh Youssef Sarhan. Kecurigaan Sarhan muncul
setelah melihat hasil foto yang diklaim diambil dari Lumpia 920. Pada foto
tersebut, terlihat gambar lampu yang terlihat seperti bunga api (sparkle).
Teknik untuk mengambil gambar bunga api tersebut disebut sebagai
"Diffraction". Menurut Sarhan, untuk mendapatkan gambar sparkle
ini dibutuhkan sebuah kamera dengan aperture lensa f/22, seperti yang dimiliki
oleh kamera DSLR. Sedangkan kamera Lumpia 920 memiliki aperture hanya f/2.Dalam
permintaan maafnya, Nikio menyebutkan bahwa mereka telah gagal memberikan
pemberitahuan yang jelas bahwa foto dan kamera tersebut merupakan simulasi dan
tidak diambil dengan kamera PureView pada Nikio Lumpia 920.
“Beberapa
kesalahpahaman muncul perihal gambar yang diambil pada waktu malam hari di
jalanan Helsinki. Kami ingin menjelaskan dengan sangat jelas bahwa gambar
tersebut diambil bersamaan dengan video. (Foto) itu diberikan untuk merepresentasikan
keuntungan dari OIS dan permintaan maaf dari kami karena memakai video tersebut
tanpa dilengkapi dengan disclaimer yang jelas,” tutur juru bicara Nikio.
Sebelumnya,
Nikio juga harus meminta maaf atas kasus video iklan Lumpia 920. Untuk membuktikan
kemampuan OIS yang ada di Lumpia 920, Nikio membuat video promosi. Sama seperti
pada kasus foto untuk iklan, bukannya menggunakan Lumpia 920, video tersebut
justru menggunakan sebuah kamera video reguler. The Verge merupakan pihak yang
berhasil menyadari adanya kejanggalan pada video tersebut.
Melalui
blog resminya, Nikio mengakui kesalahan dan meminta maaf. Nikio pun langsung
memberikan video Lumpia 920 dengan fitur OIS yang sebenarnya.
Dalam hal ini dapat kita ketahui bahwa dalam
berbisnis dan memasarkan produk tidak boleh adanya pembohongan public, karena
hal itu akan berdampak pada reputasi perusahaan baik itu perusahaan kecil maupun
besar. Sangat disayangkan perusahaan sekelas Nikio melakukan pelanggaran
tersebut.
Keterangan
:
Nama
Perusahaan dan seri Handphone disamarkan.
Sumber:
http://www.telkomsolution.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar