Sabtu, 07 Desember 2013

Kasus Etika Bisnis pada Iklan



Iklan adalah salah satu media yang dilakukan untuk melakukan pemasaran. Media ini dilakukan secara satu arah dengan audio dan visual. Media ini banyak diminati karena bisa dikatakan mempunyai pengaruh paling besar dalam menarik minat konsumen untuk membeli suatu produk. Tapi karena adanya efek audio visual itulah terkadang sering disalah gunakan oleh pihak pihak tertentu agar iklan tersebut akan lebih mendapat perhatian. Nikio (nama disamarkan) adalah salah satu perusahaan handphone yang besar. Perusahaan ini sudah mendunia dan mendapat apresiasi yang cukup besar dari masyarakat dunia karena produk produk handphone yang diluncurkannya yang berkualitas. .Namun beberapa waktu lalu sebuah perusahaan handphone besar yaitu Nikio (nama disamarkan) melakukan sebuah pelanggaran pada iklan. Pada saat peluncuran Lumpia 920, Nikio memamerkan beberapa foto yang diambil dengan memanfaatkan fitur Optical Image Stabilization (OIS). OIS merupakan sebuah fitur yang digunakan untuk mengurangi blur karena diakibatkan oleh banyaknya getaran pada saat mengambil gambar. Alih-alih memakai kamera 8MP yang dilengkapi dengan teknologi PureView milik Lumpia 920, Nikio dicurigai memakai kamera DSLR.Tuduhan kebohongan tersebut muncul di sebuah blog bernama Sefsar. Blog tersebut diasuh oleh Youssef Sarhan.  Kecurigaan Sarhan muncul setelah melihat hasil foto yang diklaim diambil dari Lumpia 920. Pada foto tersebut, terlihat gambar lampu yang terlihat seperti bunga api (sparkle). Teknik untuk mengambil gambar bunga api tersebut disebut sebagai "Diffraction".  Menurut Sarhan, untuk mendapatkan gambar sparkle ini dibutuhkan sebuah kamera dengan aperture lensa f/22, seperti yang dimiliki oleh kamera DSLR. Sedangkan kamera Lumpia 920 memiliki aperture hanya f/2.Dalam permintaan maafnya, Nikio menyebutkan bahwa mereka telah gagal memberikan pemberitahuan yang jelas bahwa foto dan kamera tersebut merupakan simulasi dan tidak diambil dengan kamera PureView pada Nikio Lumpia 920.
 
“Beberapa kesalahpahaman muncul perihal gambar yang diambil pada waktu malam hari di jalanan Helsinki. Kami ingin menjelaskan dengan sangat jelas bahwa gambar tersebut diambil bersamaan dengan video. (Foto) itu diberikan untuk merepresentasikan keuntungan dari OIS dan permintaan maaf dari kami karena memakai video tersebut tanpa dilengkapi dengan disclaimer yang jelas,” tutur juru bicara Nikio.

Sebelumnya, Nikio juga harus meminta maaf atas kasus video iklan Lumpia 920. Untuk membuktikan kemampuan OIS yang ada di Lumpia 920, Nikio membuat video promosi. Sama seperti pada kasus foto untuk iklan, bukannya menggunakan Lumpia 920, video tersebut justru menggunakan sebuah kamera video reguler. The Verge merupakan pihak yang berhasil menyadari adanya kejanggalan pada video tersebut. 

Melalui blog resminya, Nikio mengakui kesalahan dan meminta maaf. Nikio pun langsung memberikan video Lumpia 920 dengan fitur OIS yang sebenarnya.
 Dalam hal ini dapat kita ketahui bahwa dalam berbisnis dan memasarkan produk tidak boleh adanya pembohongan public, karena hal itu akan berdampak pada reputasi perusahaan baik itu perusahaan kecil maupun besar. Sangat disayangkan perusahaan sekelas Nikio melakukan pelanggaran tersebut.
Keterangan :
Nama Perusahaan dan seri Handphone disamarkan.
Sumber:
http://www.telkomsolution.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar